Tuesday, November 22, 2016

KELUARGA ALUMNI KAMMI NTB REUNI


GEN' 98 KAMMI NTB :)
Bismillah

Bertempat di Madani Lounge Hotel Madani, tanggal 20 November 2016 disepakati menjadi momen silaturahmi Keluarga KAMMI NTB. Dua bulan sebelumnya juga sudah sempat diadakan di rumah Pak Johan Rosihan,  salah satu punggawa KAMMI di NTB.

Berbeda dengan dua bulan sebelumnya, kali ini reuni dihadiri cukup banyak mantan anggota  yang kini sudah menjadi alumni, tercatat kurang lebih 100 orang dan lintas profesi; birokrat, entrepreneur, dosen, guru, advokat, petani, aktivis sosial, dll.

Silaturahmi ini tidak hanya jadi ajang temu kangen atau perkenalan lintas angkatan tapi juga membahas persiapan untuk kongres KA KAMMI I di Bandung akhir November ini.

KA KAMMI harapannya bukan hanya sebuah paguyuban alumni, tapi wadah produktif bagi kawan-kawan untuk  berbagi ide dan narasi membangun yang lebih cerdas.

So, wait and see.




MBGL SMPN 15 MATARAM JUARA PARADE SENJA 2016

Bismillah
SMPN 15 Mataram mengadakan cukup banyak kegiatan Ekstra Kurikuler, termasuk di dalamnya Marching Band  atau yang lebih dikenal dengan MarchingBand Gita Libels (MBGL).
MBGL jadi salah satu eskul sibuk,  karena  tiap ada event baik Kota Mataram maupun Pemprov NTB, MBGL selalu jadi yang terdepan dalam memeriahkan momen yang berlangsung. Begitu juga dengan lomba-lomba, MBGL selalu bersemangat untuk ikut berpartisipasi.

Seperti minggu kemarin,tanggal 17 November 2016, MBGL mengikuti lomba bertajuk Parade Senja 2016 yang memperebutkan Piala Gubernur NTB dan berbagai macam hadiah menarik lainnya.





Jelang Parade Senja 2016, persiapan terus dimatangkan. Mulai dari porsi latihan yang ditambah hingga kostum peserta. Kali ini yang diprioritaskan adalah kostum tim Color Guard dan Field Commander.

Kostumnya didesain cantik oleh Bu Wida, ibu guru yang cukup multitasking :)
Bukan hanya kostum, face painting ala anak-anak kreatif Libels juga kembali dimunculkan, yups face painting sudah jadi ciri khas Libels.


Persiapan matang dan support moril dari semua pihak membuat anak-anak sangat bersemangat. Penampilan sang Field Commander "Widya 9H" juga terancam kece :D

Dan alhamdulillah, sesuai harapan, lomba tingkat Provinsi ini berhasil membawa MBGL menjadi JUARA I PARADE SENJA 2016, berhak atas piala Gubernur dan uang pembinaan sebesar Rp. 5.000.000,- .

Yess, juara I lagi :)

Selamat MBGL Libels 2016.
Kalian Keren, super kompak !!
Teruslah berprestasi dan membanggakan orang-orang yang kalian sayangi.


Kelembo ADE, kalimat yang sungguh ajaib dari Bima-Dompu

Bismillah
Kalembo ade, mungkin ada yang sudah pernah baca kalimat ini sebelumnya :). Atau yang pernah baca novel Pipiet Senja mungkin bisa langsung connect, karena salah satu judul novelnya adalah Kalembo Ade, wallohualam, saya pun belum pernah baca juga.

Kalembo ade, kalimat ini sangat sering terdengar kalau lagi di rumah.. Biasanya kalo bertamu ke rumah orang/sanak saudara, si tuan rumah selalu bilang, setelah menghidangkan beraneka makanan: 'kalembo ade, cina' (cina = saudara). Atau, kalo ada yang ditimpa musibah, biasanya ditenangkan dengan kalimat : 'kalembo ade amancawa, kawarapu Ruma' (artinya: kalembo ade saudariku, ingatlah Allah). Atau, kalau kita mendapatkan bantuan, si penolong biasanya bilang : "kalembo ade amania" (kalembo ade saudaraku).

Tapi sebenarnya masih sulit juga mencari padanan artinya dalam bahasa Indonesia, kalau secara morfologinya ; kalembo ade, lapangkan hati (kalembo=lapangkan, ade=hati).. secara semantik mungkin lebih ke 'SABAR'. Nah keunikannya di sini, kalo pas bertamu disuguhin hidangan atau menu yang cukup banyak dan  variatif, si empunya tetap bilang:"kalembo ade…kalembo ade…"

Itulah alasan mengapa saia menulis, Kalembo ADE kalimat yang sungguh ajaib, ada makna inner peace yang magic bila mengatakan atau mendengar KALEMBO ADE.



* amancawa = sista,, sister
* amania      = brother

Kalembo ADE

Wednesday, April 6, 2011

Kaligrafi Bambu Runcing

Bismillah ^^

kemarin siang, ketika menyusuri jalan pandega sakti, saia sempat melihat bengkel kreativitas yang penuh dengan potongan-potongan bambu
penasaran, saia membaca nama tempat tersebut 'kaligraf bambu runcing'
tapi sayang karena lagi buru-buru saia cuma 'ngintip' bentar terus pergi

nah, tadi pagi, arin teman kos sharing soal kado buat pernikahan temannya
dia pengen ngasih sesuatu yang unik tapi bikinan dia sendiri
karena waktunya mepet akhirnya pengen ngasih pigura yang bernuansa pantai aja
tapi tiba tiba, cling.. saia ingat dengan bengkel kreativitas kemarin
akhirnya kami sepakat ke sana, kebetulan juga hanya beda beberapa blok
kami pandega asih,, bengkel itu pandega sakti *satu jalur sama rumah Budiono RI 2 hhe*

sampai di bengkel kreativitas itu *saia menyebutnya gitu*
kami disambut sama pak Mustamil pemilik bengkel itu dengan sangat ramah
beliau berbagi cerita tentang usaha yang dirintisnya sejak 3 tahun lalu ini

sharing2 kami sampai di prosedur hak paten
ternyata beliau belum ingin mengurus hak paten itu
'belum.. saya ingin karya ini bisa bermanfaat untuk semua,, saya hanya prantara dari salah satu anugerah Allah,, saya takut sombong kalau sudah mematenkan hak yang bukan milik saya seutuhnya'
hmm,, rendah hatii banget Bapak satu ini

rencana awal kami mau beli satu tapi belum jadi
nunggu pas pulang ke rumah masing2 aja
harganya mayan euy.. namanya juga kreativitas langka
tapi hasilnya bagus banget,, kaligrafi berbahan bambu dengan tekstur yang halus,, rapi,, indah,, dan tentu saja bermakna dalam

tadi saya sempat tanya
'kenapa namanya kaligrafibamburuncing?'
ada yang tau jawabannya ??
:D

kalembo ade



Tuesday, April 5, 2011

:rumah

Bismillah ^^

kemarin sore, ketika di jalan aku melihat semburat jingga yang cukup indah
pengen ngambil gambarnya rada kesulitan juga
karena berada di antara gedung-gedung
hidup di kota unik ya
menikmati yang gratis pun harus berpeluh-peluh

beda banget kalau lagi di rumah
aku bisa melihat semuanya dengan bebas sebebas-bebasnya

pengen lihat sunrise
aku cukup membuka pintu dapur yang tepat menghadap ke timur
mentari pagi siap menyambut dengan hangat
tersenyum di antar bebukitan
hangatnya berasa banget

pengen lihat sunset
ya Allah, aku cukup duduk di tangga depan rumah dong
sejenak menoleh ke barat
subhanalloh, nuansa jingga keemasan begitu indah

kalau ingin  menikmati rasa yang lebih
cukup motoran ke dermaga
tak jarang aku jalan kaki dengan adik-adikku
yang jaraknya hanya 5 menit dari rumah
di sana bakal disuguhi lansekap khas pantai
pasir putih merica, lautan dengan batas gunung tambora
tampak gagah mengantar sunset yang sempurna
aku suka kombinasi warnanya
merah, jingga, gold, dan terkadang biru dan hitam
menyenangkan sekali
biasanya ba'da adzan magrib aku langsung kembali
atau kadang mampir di masjid Paropa yang hanya berjarak 20 meter dari dermaga kecil itu

kalau sudah di atas jam 7 malam
langit bagai beratap bintang
benar kata sepupuku waktu dia liburan ke rumah
'bintangnya rame banget, beda sama jakarta yang bintangnya bisa dihitung'
saat itu aku nanggapinnya biasa aja
tapi kalau sudah di sini memang beda siy
bintangnya dikit
ga bisa membedakan besoknya bakal hujan atau panas hhe

lain lagi kalau soal makanan
seafood yang masih segar, terasa gurih di lidah
mau cumii,, kepiting,, udang,, kerang-kerang,, ikannnnnnnnnnnnnnn
apa aja boleh
sluurp..
bisa dibakar, goreng, atau masak a la masing-masing
*lagi kangen ikan terbang/indosiar hohho*

di rumah emang nyenangin...
hayooo pulang de...
:D

Kalembo ADE
*curcol homsick*


Monday, March 21, 2011

Coki: seorang adik kecil yang sedang sakit

Bismillah ^^

Tangis melengking seorang balita mungil disebuah lorong gubuk beratap setengah seng dan setengah genteng seolah menahan pedih kesakitan. Suara itu membahana terdengar saat memasuki sebuah halaman rumah bapak Muhsinin (29) warga RT 09/RW 04 Desa Maria Kec. Wawo kab. Bima NTB.

Halaman rumah yang rimbun dan sejuk oleh pepohonan membawa nuansa tersendiri dalam ruang-ruang ketentraman, ketenangan dan kesejukan jiwa. Namun apa dikata rimbunan pohon yang mengantarkan kesejukan bagi siapa pun dibawahnya seakan sirna oleh suasana jerit kesakitan dan kepedihan anak pertama dari pasangan Muhsinin dan Hadijah (26). Balita itu bernama Coki (3), merontak kesakitan dalam ‘bahasa tangisan’ seorang balita yang menyekat hati.
Setiap hari, dinding tembok dan segenap pepohonan yang ‘merimbuni’ rasa sakit Coki sudah tidak asing lagi mendengar jeritan-jeritan pedih seorang anak setelah kepalanya menderita penyakit pembesaran kepala ( hydrochepallus ). Penyakit yang diderita oleh Coki diakibatkan akumulasi cairan dalam otak, sudah 3 tahun terakhir Coki menderita akibat hydrochepallus yang dialaminya. Kni pembesaran pada bagian kepala Coki telah diameter 30 cm.


doaku dari jauh.. semoga lekas sembuh dek..
:(

surat seorang anak pada ayahnya*

Ayah, aku pernah sangat jengkel padamu. Beberapa kali, seingatku. Bukan karena engkau menolak permintaanku, tetapi jawaban khas itu, "Nanti ya, tunggu gajian, tanggal muda." Seolah engkau selalu memutar kembali redaksi jawaban itu untuk setiap rengekan anak-anakmu. Waktu itu, aku tak sepenuhnya paham bahwa isi kantongmu sangat bergantung pada tua mudanya tanggal.


Aku selalu jengkel kenapa engkau memilih toko itu. Toko sepatu tak bernama, ruangannya kecil, koleksinya sangat terbatas. Selalu tak kutemukan merek sepatu yang kuinginkan. Aku jengkel, tapi belakangan aku tahu, toko itulah yang mengerti kondisi kantong seorang PNS golongan rendah dengan empat orang anak. Di toko itu, engkau bisa mengambil barang dan dibayar sebulan kemudian.


Suatu hari, kami, anak-anakmu. berkomplot. Kami sepakat merengek minta dibelikan pesawat televisi. Engkau tak menolak, tetapi juga tak berkata-kata. Jawaban khasmu itu entah hilang ke mana. Sangat mengesalkan, karena bahkan tak ada janji untuk kami. Sampai suatu hari beberapa bulan kemudian, engkau memberi kami kejutan. Sebuah televisi hitam putih itu sudah berada di dalam almari rumah.


Kami baru tahu kemudian, selama ini engkau menyisihkan gajimu yang sudah terpotong untuk berbagai tagihan itu. Ditambah hasil menjual beberapa koleksi jam peninggalan kakek, engkau membelikan kami televisi. Padahal, kami semua tahu, pada jam-jam itu tersimpan kenanganmu yang dalam bersama kakek.


Ayah, aku selalu ingat janji-janjimu untuk menyekolahkanku di tempat terbaik. Engkau menyebut sebuah sekolah dengan asramanya yang mewah. Dalam sebuah piknik, engkau mengajakku ke sekolah itu. Gedungnya megah, segala prasarananya lengkap. Tak sabar aku ingin bergabung di dalamnya. Hingga suatu saat aku siap, engkau bahkan tak lagi menyebut nama sekolah itu. Tapi aku tak lagi jengkel, karena kemudian kutahu, biaya pendidikan di sekolah itu sangat mahal. Seluruh gajimu akan habis untuk biaya per bulannya. Jelas tak mungkin bagiku masuk ke sekolah itu.



tulisan di atas adalah sepenggal surat seseorang pada ayahnya. isinya mungkin sederhana. tetapi membawa satu pesan: betapa ayah kita selalu tak ingin anaknya kecewa. bisa memberi adalah kebahagiaan tersendiri, apalagi bagi seorang ayah untuk anak-anaknya. ayah akan tersenyum ketika kita, anak-anaknya, bisa tersenyum, begitu pula sebaliknya. mungkin kita tak sadar, ekspresi lepas kita ketika mendapatkan hadiah, saat terkabul permintaan, ketika membuka bingkisan oleh-oleh, selalu jadi pemandangan yang diharapkan ayah. ada selaksa bahagia dalam dada ayah, ketika melihat kita ceria.


*tulisan ini diambil dari majalah Tarbawi edisi Khusus... ayah punya caranya sendiri dalam mencintai kita*